Seiring waktu adat ini mengalami perubahan, namun masyarakat Pagaralam tidak menghapusnya. Jika selama ini yang mengundang pengantin adalah seluruh wargar dusun
namun kini, hanya sebagian saja biasanya hanya tetangga dekat saja. Ini dilakaukan karena alasan ekonomis, karena biasany makanan yang disajikan hanya sedikit saja yang dimakan oleh pasangan pengantin, jadi ada istilah mubazir.
Sebagai penggantinya warga sepakat untuk mengganti saja dengan sumbangan sjumlah uang, yang diserahkan kepada keluarga yang mengadakan hajatan.
Itulah kira-kira sedikit ulasan tentang budaya pantauan di kota Pagaralam.
No comments:
Post a Comment